Monday, November 30, 2009

KIAMAT 2012... ATAU SATU AGENDA -SAMBUNGAN

Saat tibanya hari kiamat atau hari akhir adalah suatu persoalan yang dipegang sendiri dan hanya diketahui oleh Allah swt. Jadi tidak seorang makhluk pun yang dapat mengetahuinya, baik dari kalangan nabi atau rasul, maupun malaikat yang sangat dekat hubungannya dengan Allah Taala. Semua tidak ada yang mengetahui bila datangnya waktu itu. Allah Taala dalam hal ini berfirman, “Sesungguhnya di sisi Allah sajalah ilmunya untuk mengetahui saat tibanya hari kiamat. Allah pula yang menurunkan hujan dan yang mengetahui apa yang ada di dalam rahim ibu.” (Q.S. Luqman:34)
Para sahabat di zaman Rasulullah saw. dahulu pun sudah sama menginginkan untuk mengetahui persoalan yang pelik ini. Mereka bertanya kepada beliau, bahkan ada yang bersikap sangat mendesak, tetapi Allah Taala memberi perintah kepada baginda agar hal itu dikembalikan saja semata-mata kepada Allah belaka. Ringkasnya hanya Allah Taala Yang Maha Esa yang mengetahui tibanya masa itu. Allah Taala berfirman, “Kepada Allah jualah dikembalikan pengetahuan saat tibanya hari kiamat itu.” (Q.S. Fushshilat:47)
Soal jawab mengenai hari tibanya hari kiamat pun tercatat dalam lembaran Alquran, sebagaimana firman-Nya, “Orang-orang sama bertanya kepadamu (hai Muhammad) tentang sa'ah (hari kiamat), bila datangnya? Katakanlah, ‘Pengetahuan tentang sa'ah adalah di sisi Tuhanku, tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktunya selain dari Tuhan. Berat sekali mengetahuinya bagi para penghuni langit dan bumi. Ia tidak akan datang padamu semua melainkan dengan cara yang tiba-tiba saja’. Mereka bertanya pula padamu, seolah-olah engkau dapat menerangkannya. Katakanlah, ‘Pengetahuan tentang sa'ah adalah di sisi Tuhan, tetapi kebanyakan manusia memang tidak mengetahui’.” (Q.S. Al-A'raf:187)
Diriwayatkan dari Ibnu Umar r.a. bahawa Nabi saw. bersabda, “Kunci kegaiban ada lima perkara tidak ada yang dapat mengetahuinya kecuali Allah sendiri, yaitu bahwa di sisi Allah sajalah pengetahuan waktu tibanya hari kiamat, Allah pula yang mengetahui waktu turunnya hujan, Allah saja yang mengetahui apa yang ada di dalam rahim, tidak seorang pun mengetahui apa yang akan dikerjakan esok hari dan tidak seorang pun yang mengetahui di bumi mana ia akan meninggal dunia.”
Dalam tafsir Imam Alusi berkata, “Allah swt. sengaja merahasiakan urusan datangnya hari kiamat karena adanya hikmah syariat dalam hal itu, sebab dengan merahasiakannya, maka akan menyebabkan seseorang lebih memperhatikan ketaatan terhadap Allah dan lebih menghindarkan diri dari perbuatan maksiat. Ini adalah bagaikan merahasiakan saat tibanya ajal (kematian) yang khusus bagi setiap manusia. Tujuannya adalah sebagaimana di atas pula.” Jika ada yang berkata bahwa hikmah pengaturan alam ini pun dimaksudkan sedemikian pula, maka pendapat semacam ini rasanya tidak terlalu jauh dari kebenaran.
Melihat lahir ayat-ayat yang ada, terang bahwa Rasulullah saw. sendiri tidak mengetahui secara pasti bila tibanya hari kiamat. Memang beliau hanya memberikan tanda-tanda tentang sudah dekat saatnya bahkan beliau memberitahukan pula bahwa dengan diutusnya baginda sendiri sudah merupakan salah satu tanda dekat tibanya saat itu. Dalam sebuah hadis yang dikeluarkan oleh Tirmizi dan dianggap sebagai hadis sahih dari Anas r.a. Rasulullah saw. bersabda, “Saya diutus dan jarak waktu antara saya diutus dengan tibanya hari kiamat adalah seperti dua buah jari ini.” (Beliau menunjukkan jari telunjuk dan jari tengahnya).
Disebutkan pula dalam sahih Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar r.a. dari Rasulullah saw., sabdanya, “Jarak waktumu dengan hari kiamat, dibanding dengan waktu-waktu bagi umat-umat yang sebelummu adalah seperti antara salat asar dengan terbenamnya matahari.”
Perihal penghabisan dari kehidupan di dunia, sama sekali tidak terdapat sebuah hadis pun yang sahih yang kiranya dapat digunakan sebagai pegangan. Ibnu Hazmin berkata, “Kita kaum muslimin tidak dapat memberikan ketentuan dengan menggunakan hitungan yang biasa kita kenal di dunia ini. Apabila ada orang yang mengklaim bahwa lamanya ada tujuh ribu tahun atau lebih atau kurang dari itu, maka orang yang berkata demikian, benar-benar telah mengemukakan sesuatu yang tidak ada keterangannya sama sekali dari Rasulullah saw. Sebabnya ialah karena dari beliau sendiri tidak pernah ada sebuah kata pun yang sahih mengenai hal itu, bahkan yang benar ada dari beliau adalah kebalikan atau yang berlawanan dari adanya ketentuan tadi. Oleh karena itu kita harus menetapkan saja bahwa dunia ini mempunyai suatu masa yang tertentu yang hanya diketahui oleh Allah Taala sendiri. Dalam hal ini Allah Taala berfirman, ‘Aku (Allah) tidak mempersaksikan kepada mereka mengenai penciptaan langit dan bumi, bahkan tidak pula mengenai penciptaan diri mereka sendiri’.” (Q.S. Al-Kahf:51)
Rasulullah saw. juga bersabda, “Tidaklah kamu semua jika dibandingkan dengan masa-masa umat yang sebelummu itu, melainkan hanya sebagai sehelai rambut putih di kulit lembu yang hitam atau sebagai sehelai rambut hitam di kulit lembu yang putih (maksudnya sebentar sekali).” Ini adalah suatu perumpamaan, maka bagi seseorang yang memikirkan hal dengan tenang serta mengetahui kadar pemeluk agama Islam dan disesuaikan pula dengan masa kemakmuran dunia yang ada di tangan mereka, tentu ia dapat mengambil kesimpulan bahwa dunia ini benar-benar mempunyai masa yang tidak dapat diketahui oleh siapa pun. Satu-satunya yang mengetahui hanyalah Allah swt.
Demikian pula apa yang disabdakan Rasulullah saw. bahwa waktu antara diutusnya beliau dengan waktu datangnya hari kiamat diumpamakan sebagai letak dua jarinya yang berdekatan yakni jari telunjuk dan jari tengah. Sewaktu menunjukkan beliau merapatkan letak dua jari tersebut. Dalil agama sudah jelas bahwa tibanya hari kiamat tidak dapat diketahui dengan pasti dan yang mengetahui hanyalah Allah Taala belaka. Jadi benarlah bahwa Rasulullah saw. dengan memberikan perumpamaan sebagaimana di atas, dengan maksud memberitahukan sangat dekatnya waktu itu, oleh sebab kedua jari beliau dirapatkan bukan direnggangkan jarak antara yang sebuah dengan yang lainnya. Sebabnya ialah andaikata demikian tujuannya, tentu dapat diambil kesimpulan berapa jarak yang ada antara kedua jari yang terlonggar atau dengan menyesuaikan panjang jarinya. Dengan mengukur demikian, tentu dapat dipastikan bila waktu tibanya hari kiamat itu. Tetapi perkiraan yang semacam itu pasti batal dan salah sama sekali. Lagi pula, jika ketentuan demikian ditemukan, tentu perumpamaan masa antara umat-umat dahulu dengan zaman kita sekarang ini sebagai sehelai rambut di kulit lembu sebagaimana hadis di atas, tentu merupakan suatu dusta belaka, naudzu billah min dzalik.
Oleh kerana yang terang dan jelas yang dimaksud oleh Rasulullah saw. dalam menunjukkan dua jari beliau yang mulia bukanlah supaya dapat dipastikan perkiraan bila tibanya hari kiamat, tetapi semata-mata sebagai gambaran tentang dekatnya saja. Hingga kini masa diutusnya Rasulullah saw. sudah lebih dari seribu empat ratus tahun, sedang Allah Taala akan lebih mengetahui lagi berapa usia yang tertinggal dari waktu dunia kita ini. Kalau pun masa sekian ini dianggap cukup lama, tetapi masih dapat dikatakan sebentar bila dibandingkan dengan masa sebelumnya yakni yang sudah lampau. Pendek kata masih sangat sedikit bila diukur dengan masa-masa yang telah berlalu karena Rasulullah saw. sendiri telah jelas memberikan perumpamaan antara masa kita sekarang dengan yang sudah-sudah sebagai sehelai rambut di kulit lembu atau sebagai suatu titik di lengan seekor keldai.

UNDANG-UNDANG KELUARGA ISLAM PART 1

Punca undang-undang Islam terdapat di dalam al-Quran yang mengandungi ajaran-ajaran yang diwahyukan oleh Allah bagi manusia dan ajaran-ajaran itu telah diterangkan dan diberi contoh oleh Nabi Muhammad s.a.w. yang mana baginda telah memberi tauladan bagaimana ajaran-ajaran al-Quran itu boleh dilaksanakan dalam kehidupan di dunia ini. Undang-Undang Islam kemudiannya telah diperkembangkan di dalam pelaksanaannya oleh Khulafak al-Rasyidin dan dengan usaha ulamak dan ahli Hukum yang telah berusaha menggunakan ijtihad mereka menerangkan dan menggunakan ajaran al-Quran dan Sunnah untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh mereka. Di dalam zaman moden ini, boleh dikatakan undang-undang itu telah dipengaruhi oleh perundangan dan keputusan-keputusan Mahkamah. Walau bagaimanapun kita perlu menyedari apa dia punca dan asas undang-undang Islam, sepertimana yang ditegaskan oleh Allah s.w.t. di dalam surah al-Nisa' ayat 59 yang bermaksud: "Wahai orang-orang yang beriman, taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kamu kepada Rasulullah dan uli"l amri (orang yang berkuasa) dari kalangan kamu. Kemudian jika kamu berbantah-bantah dalam sesuatu perkara, maka hendaklah kamu mengembalikan kepada Allah dan Rasulnya, jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhirat. yang demikian adalah lebih baik bagi kamu, dan lebih elok pada kesudahannya".
Perkahwinan
Islam telah menekankan kepentingan perkahwinan dan menguatkan perhubungan keluarga. Islam juga menekankan bahawa perkahwinan adalah yang penting dan pertama sekali perkara ibadat. Apabila kita merujuk kepada al-Quran kita dapati maksudnya "Wahai sekalian manusia! Bertakwalah kepada Tuhan kamu yang telah menjadikan kamu bermula dari diri yang satu dan yang menjadikan isterinya dan juga membiakkan dari keduanya zuriat keturunan laki-laki dan perempuan yang ramai. Dan bertakwalah kepada Allah yang kamu selalu meminta dengan menyebut namaNya, serta peliharalah hubungan arham; kerana sesungguhnya Allah sentiasa memerhati kamu". (surah al-Nisa' 4 : 1)
"Dialah (Allah) yang mencipta kamu semua dari (hakikat) diri yang satu dan ia mengadakan pada hakikat itu pasangannya (diri suami isteri) untuk bersenang hati dan hidup mesra yang satu kepada yang lain". (surah al-A'raaf 7 : 189)
"Dan di antara tanda-tanda yang membuktikan kekuasaanNya dan rahmatNya, bahawaIa menciptkan untuk kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri supaya kamu bersenang hati dan hidup mesra dengannya dan dijadikanNya di antara kamu suami-isteri perasaan kasih sayang dan belas kasihan". (Surah Ar-Rum 30::21)
"Dan Allah menjadikan bagi kamu dari diri kamu sendiri pasangan-pasangan dan dijadikan bagi kamu dari pasangan kamu anak-anak dan cucu cicit, serta kurniakan kepada kamu dari benda-benda yang baik lagi halal". (Surah An-Nahl 16:72)
Perkahwinan adalah dianjurkan bagi lelaki dan perempuan. Disebutkan di dalam Al-Quran maksudnya -
"Dan kahwinkanlah orang0orang yang bujang lelaki dan perempuan dari kalangan kamu dan orang-orang yang salih dari hamba-hamba kamu. Jika mereka miskin Allah akan memberikan kekayaan kepada mereka dari limpah kurniaNya, kerana Allah Maha luas RahmatNya dan limpah kurniaNya lagi Maha Mengetahui. Dan orang-orang yang tidak mempunyai kemampuan berkahwin hendaklah mereka menjaga kehormatannya sehingga Allah memberi kekayaan kepada mereka dari limpah kurniaNya". (Surah An-Nur 924:32 dan sebahagian 33)
Perkahwinan adalah sunnah Nabi (s.a.w.) dan beliau telah bersabda maksudnya -
"Demi Allah bukanlah aku ini orang yang paling taqwa kepada Allah, tetapi aku tetap berpuasa dan berbuka, bersalat dan tidur dan berkahwin. Barangsiapa membenci sunnahku, bererti ia bukan dari umatku".
Nabi (s.a.w.) juga telah bersabda maksudnya -
"Bila di antara kamu ada yang mampu kahwin hendaklah ia berkahwin, kerana nanti matanya akan lebih terjaga dan kemaluannya akan lebih terpelihara, Dan bilamana ia belum mampu kahwin hendaklah ia berpuasa kerana puasa itu mengawal nafsunya". (Sunan Abu Dawud, Kitab Al-Nihah)
Perkahwinan didalam Islam bukan perjanjian atau kontrak biasa akan tetapi ia adalah perjanjian yang kuat (mithaq ghlidha).
Di masa haji beliau yang terakhir Nabi (s.a.w.) telah berpesan maksudnya -
"Bertaqwalah kepada Allah mengenai kaum perempuan. Sebenarnya kamu telah mengambil mereka atas jaminan kepada Allah dan perhubungan jenis dengan mereka telah dihalal bagi kamu dengan perkataan-perkataan Allah". (Sahih Muslim, Kitab al-Haji Vol. 2 p. 615)
Di dalam al-Quran disebutkan maksudnya -
"Dan jika kamu hendaklah mengambil isteri menggantikan isteri lama yang kamu ceraikan sedang kamu telahpun memberikan kepadanya harta yang banyak maka janganlah kamu mengambil sedikit pun dari harta itu. Patutlah kamu mengambilnya dengan cara yang tidak benar dan yang menyebabkan dosa yang nyata? Dan bagaimana kamu tergamak mengambil balik pemberian itu padahal kasih mesra kamu telah terjalin antara satu dengan lain dan mereka pula telahpun mengambil perjanjian yang kuat (mithaq ghalidha) dari kami". (Surah An-Nisaa 4: 20-21) Supaya kita betul-betul memahami hak-hak dan kewajipan suami isteri di dalam Islam ada baiknya jikalau kita memandang kepada ajaran Islam mengenai kedudukan lelaki dan perempuan. Di dalam al-Quran disebutkan maksudnya:
"Sesungguhnya orang-orang lelaki yang Islam serta orang-orang perempuan yang Islam, dan orang-orang lelaki yang beriman serta orang-orang perempuan yang beriman, dan orang-orang lelaki yang taat serta orang-orang perempuan yang taat serta orang-orang perempuan yang benar, dan orang-orang lelaki yang sabar serta orang-orang perempuan yang sabar dan orang-orang lelaki yang merendah diri kepada Allah dan orang-orang perempuan yang merendah diri kepada Allah dan orang-orang lelaki yang bersedekah dan orang-orang perempuan yang bersedekah, dan orang-orang lelaki yang berpuasa serta orang-orang perempuan yang berpuasa, dan orang-orang lelaki yang memelihara kehormatan serta orang-orang perempuan yang memelihara kehormatan dan orang-orang lelaki yang menyebut nama Allah banyak-banyak serta orang-orang perempuan yang menyebut nama Allah banyak-banyak Allah telah menyediakan bagi mereka semuanya keampunan dan pahala yang besar". (Surah Al-Ahzab 33:35)
Mengenai hak-hak perempuan al-Quran menerangkan maskudnya -
"Dan isteri-isteri mempunyai hak yang sama seperti hak suami terhadap mereka dengan cara yang sepatutnya; dalam pada itu orang-orang lelaki mempunyai satu darjah kelebihan atas orang-orang perempuan". ( Surah Al-Baqarah 2:228)
Kedudukan itu telah dijelaskan di dalam suatu ayat al-Quran yang lain yang bermaksud -
" Kaum lelaki adalah pemimpin dan pengawal yang bertanggungjawab terhadap kaum perempuan, oleh kerana Allah telah melebihkan orang-orang lelaki atas orang-orang perempuan, dan juga kerana orang-orang lelaki telah membelanjakan dan memberi nafkah sebahagian dari harta mereka". (Surah an-Nisa 4:34)
Sabda Rasulullah s.a.w.
"Setiap orang dari kamu pengembala dan bertanggungjawab terhadap yang digembalakan. Kepala negara pengembala dan bertanggungjawab terhadap bawahannya. Seorang suami pengembala keluarganya dan bertanggungjawab terhadap yang digembalanya. Seorang isteri pengembala dalam ruamah suaminya dan bertanggungjawab terhadap yang digembalanya. Seorang makan gaji pengembala mengenai hartabenda majikannya dan bertanggungjawab terhadap yang digembalanya. Tiap-tiap orang dari kamu adalah pengembala dan bertanggungjawab terhadap apa yang digembalakannya".
Suami dan isteri hendaklah menguruskan soal rumahtangga mereka dengan cara tolong menolong dan bantu membantu. Seperti yang disebut di dalam al-Quran maksudnya -
"dan urusan mereka dijalankan secara bermesyuarat sesama mereka". (Surah Ash-Syura 42:38)
Akta Undang-Undang Keluarga Islam (Wilayah Persekutuan), 1984 memperuntukkan sesuatu perkahwinan adalah tak sah melainkan jika cukup semua syarat yang perlu, menurut Hukum Syara", untuk menjadikannya sah. Sebagai tambahan beberapa peruntukan pentadbiran telah diadakan di bawah Akta itu. Pada masa sekarang diperuntukkan bahawa suatu perkahwinan yang bersalahan dengan Akta ini tidak boleh didaftarkan di bawah Akta itu akan tetapi telah dicadangkan bahawa peruntukan itu hendaklah dipinda supaya memperuntukkan bahawa sesuatu perkahwinan yang bersalahan dengan Akta ini tidak boleh didaftarkan di bawah Akta itu akan tetapi telah dicadangkan bahawa peruntukan itu hendaklah dipinda supaya memperuntukkan bahawa sesuatu perkahwinan yang bersalahan dengan Akta itu akan tetapi sah mengikut Hukum Syarak hendaklah didaftarkan tertakluk kepada penalti yang dikenakan. Ini termasuk perkahwinan di bawah umur minima (S. 8) dan poligama (S. 23). Ada juga terdapat peruntukan cara bagi permohonan berkahwin dan untuk pendaftaran perkahwinan.
Antara peruntukan di dalam Akta itu adalah peruntukan yang memerlukan persetujuan wali pihak perempuan untuk perkahwinan selain dari persetujuan perempuan itu. Ini mengikut ajaran yang ditafsir di dalam mazhab itu. Antara hadis yang digunakan ialah hadis maksudnya -
"Perkahwinan seorang perempuan tanpa izin walinya, adalah batal, batal, batal - Jika ada pertelingkahan Sultan yang menjadi wali bagi seorang yang tidak mempunyai wali".
Mengenai poligami kita boleh merujuk kepada ayat di dalam al-Quran yang maksudnya -
"Dan jika kamu takut tidak berlaku adil terhadap perempuan-perempuan yatim, maka berkahwinlah dengan sesiapa yang kamu berkenan dari perempuan-perempuan lain, dua, tiga atau empat. Jika kamu bimbang tidak akan berlaku adil di antara isteri-isteri kamu maka berkahwinlah dengan seorang sahaja. Yang demikian itu adalah lebih dekat untuk mencegah supaya kamu tidak melakukan kezalaiman". (Surah An-Nisaa 4:3)
"Dan kamu tidak dapat berlaku adil di antara isteri-isteri kamu sekalipun kamu bersungguh-sungguh hendak melakukannya. Oleh itu janganlah kamu cenderung dengan melampau-melampau berat sebelah kepada isteri yang kamu sayangi sehingga kamu biarkan isteri yang lain seperti benda yang tergantung di awang-awang; dan jika kamu memperbaiki keadaan yang picang itu dan memelihara diri daripada perbuatan yang zalim maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihi". (Surah An-Nisaa 4:129)
Di dalam al-Quran disebutkan perkahwinan-perkahwinan yang dilarang, seperti maksudnya -
"Diharamkan kepada kamu berkahwin dengan perempuan-perempuan yang berikut - ibu-ibu kamu dan anak-anak kamu dan saudara-saudara kamu, dan saudara-saudara bapa kamu dan saudara-saudara ibu kamu dan anak-anak saudara kamu yang perempuan dan ibu-ibu yang telah menyusukan kamu dan suadara-saudara susuan kamu dan ibu-ibu isteri kamu dan anak-anak tiri yang dalam pemeliharaan kamu dari isteri-isteri yang kamu telah campuri; tetapi kalau kamu belum campuri mereka (isteri kamu) itu dan kamu telahpun menceraikan mereka, maka tiadalah salah kamu berkahwin dengannya. Dan haram juga kamu berkahwin dengan bekas isteri anak-anak kamu sendiri yang berasal dari benih kamu. Dan diharamkan kamu menghimpunkan dua beradik sekali untuk menjadi isteri-isteri kamu kecuali yang telah berlaku pada masa yang lalu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihi.
Dan diharamkan juga kamu berkahwin dengan perempuan-perempuan isteri orang. Haramnya segala yang tersebut itu ialah suatu ketetapan Allah yang diwajibkan ke atas kamu. Dan sebaliknya dihalalkan bagi kamu perempuan-perempuan yang lain daripada yang tersebut, untuk kamu mencari isteri dengan harta kamu secara bernikah, bukan secara zina. Kemudian mana-mana perempuan yang kamu nikmati percampuran dengannya setelah ia menjadi isteri kamu maka berikanlah kepada mereka maskahsinnya dengan sempurna sebagai ketetapan yang diwajibkan oleh Allah. Dan tiadalah kamu berdosa mengenai sesuatu persetujuan yang telah dicapai bersama oleh kamu suami isteri, sesudah ditetapkan maskahwin itu tentang cara dan kadar pembayarannya. Sesungguhpun Allah Mengetahui, lagi Maha Bijaksana". (Surah An-Nisaa 4: 23 - 24)
Disebutkan juga di dalam al-Quran maksudnya -
"Dan janganlah kamu berkahwin dengan perempuan-perempuan kafir musyrik sebelum mereka beriman dan sesungguhnya seorang hamba perempuan yang beriman itu lebih baik daripada perempuan musyrik kafir sekalipun keadaannya menarik hati kamu. Dan janganlah kamu kahwinkan perempuan-perempuan Islam dengan lalaki kafir musyrik sebelum mereka beriman. Dan sesungguhnya seorang hamba lelaki yang beriman lebih baik daripada seorang lelaki musyrik, sekalipun keadaannya menarik hati kamu. Yang demikian ialah kerana orang-orang kafir itu itu mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke syurga dan memberi keampunan dengan izinNya. Dan Allah menjelaskan ayat-ayatNya kepada umat manusia, supaya mereka dapat megambil pelajaran". (Surah al-Baqarah 2:221)
"Pada masa ini dihalalkan bagi kamu memakan makanan yang lazat serta baik. Dan makanan orang-orang yang diberikan Kitab itu adalah halal bagi kamu, dan makanan kamu adalah halal bagi mereka. Dan dihalalkan kamu berkahwin dengan perempuan-perempuan yang menjaga kehormatan di antara perempuan-perempuan yang beriman dan juga perempuan-perempuan yang menjagi kehormatannya dari kalangan orang-orang yang diberikan Kitab dahulu daripada kamu apabila kamumemberi mereka maskahwinnya, sedang kamu bernikah bukan berzina dan bukan pula kamu mengambil mereka menjadi perempuan-perempuan simpanan. Dan sesiapa yang ingkar sesudah ia beriman maka sesungguhnya gugurlah amalannya dan adalah ia pada hari akhirat kelak dari orang-orang yang rugi". (Surah al-Midah 5:5)

BALIK KAMPUNG....

Sehari sebelum hari raya aidil adha 26 Nov 2009 kami sekeluarga telah balik ke kampung dimana lokasi pertama kami ialah singgah sebentar melihat rumah kami di Pulai Impian Seremban. Perjalanan kami ke Melaka diteruskan selepas maghrib setelah siap mengemas rumah kami yang agak lama ditinggalkan. Sempat juga bertemu dengan jiran-jiran sambil bertanyakan khabar. Cuti berhari raya korban tahun ini agak berlainan sedikit kerana firt time bercuti semasa perkhidmatan. Sepanjang berkhidmat dengan angkatan tentera belum pernah bercuti dan tidak mengambil bahagian dalam aktiviti korban di Pasukan. Namun pada tahun ini, mengambil kira permintaan isteri dan anak-anak, ditambah pula dengan keinginan isteri yang kini berbadan dua yang ingin sekali menikmati juadah ibu di kampung maka dengan keizinan pihak pangkalan, ini merupakan cuti yang amat bermakna buat diri saya dan keluarga. Apa pun kami sekeluarga ingin mengucapkan selamat hari raya aidil adha kepada semua rakan-rakan sekerja, staf KAGAT pangkalan, serta semua kaum muslimin dan muslimat..... labbaikalllah humma labbaik, labbaikala syarikalakalabbaik






MAJLIS PERPISAHAN PEJABAT AGAMA PANGKALAN

Pada hari Rabu yang lalu pada tanggal 25 Nov 2009, satu majlis perpisahan sempena pertukaran anggota KAGAT TUDM kuantan telah diadakan di New Horizon restaurant kuantan. anggota yang terlibat adalah seperti berikut:
1. PW 2 Anuar b Samad ( Bersara)
2. Lkpl Mazlan bin Abdullah ( bertukar ke PLKN Muazzam shah)
3. Lkpl Shahrom b Abd Razak (bertukar ke PLKN Chini)
Majlis juga meraikan pertukaran Mej Man Ghazali bin Hamid TUDM selaku Ketua Cawang Tadbir Pangkalan Udara Kuantan yang bertukar keluar ke Mindef dibahagian Sumber Manusia. majlis ini merupakan salah satu daripada tanda kenangan kepada anggota KAGAT yang mana telah banyak menabur bakti sebagai Daie askari sepanjang menabur bakti di Pangkalan ini. kepada anggota KAGAT yang telah bertukar dan bersara, saya selaku pegawai agama pangkalan ingin mengucapkan selamat berjaya ditempat baru serta sentiasa beroleh kejayaan dimana jua mereka bertugas.











Monday, November 23, 2009

KIAMAT 2012? ATAU SATU AGENDA.....


Setelah keluarnya fiem terbaru berkenaan dengan pengakhiran dunia (kiamat) terbitan colombia pictures, hasil garapan yang baik dengan berpandukan kepada kajian daripada kelendar mayan iaitu sekumpulan suku maya yang mempunyai kemahiran dalam bidang matematik dan astronomi. mungkin kita akan tertanya-tanya juga akan kebenaran diantara tarikh 2012 iaitu ramalan kiamat sehingga ia menjadi perdebatan hangat dikalangan saintis, ahli paranormal, ahli agama dan sebagainya. namun jika kita perhatikan secara ilmiah serta mengkaji dari sudut pandangan islam, tanda-tanda akhir zaman iaitu kimat maka kita mungkin akan dapat jawapan yang mana ia hanyalah sekadar ramalan semta-mata. namun, jangan dilupai juga bagaimana saintis yang berusaha mengkaji letupan lohong hitam yang mana pakar-pakar barat yang sedang cuba mengkaji bagaimana cuba membentuk keadaan bigbang pada skala kecil dalam terowong itu yang mana menghentam dua partikel proton hampir kepada kelajuan cahaya bersamaan 300,0000 kilometer sesaat lalu menghasilkan projek yang dikenali sebagai large hadron collider oleh CERN yang mendapat kecamatan yang amat hebat.

apa yag membimbangkan ditakuti kajian ini akan mengakibatkan semua jirim yang berbentuk bintang ditarik keluar menghasilkan satu tarikan graviti yang kuat sehingga berupaya menyedut semua benda termasuk cahaya. kegilaan para saintis untuk mengkaji semula kesahihan teori big bang ini dikhuatiri akan menyebabkan keadaan bumi terjejas.

berbalik semula dengan teori atau ramalan kiamat ini, cuba kita merujuk pula kepada kacamata islam yang mana tidak meletakkan satu tarikh yang pasti terjadinya kiamat. namun begitu, islam telah menggariskan beberapa tanda-tanda awal berkenaan dengan kiamat dengan mendatangkan tanda-tanda kecil dan tanda-tanda besar. namun apa yang pastinya kiamat pasti berlaku, dan bila tarikh berlakunya hanya dalam pengetahuan Allah SWT semata-mata. walaubagaimanapun kita sebagai umat islam harus memperakui akan hadirnya kiamat dengan tanda-tanda awal yang amat dahsyat. namun yang lebih penting dari itu adalah persiapan kita menghadapi alam kematian kerana itulah yang paling hampir kepada manusia kerana umur manusia yang amat pendek iaitu kira-kira 60 ke 80 tahun sahaja sedangkan umur bumi yang menjangkaui jutaan tahun masih lagi tidak diketahui penghujungnya. Ramalan 2012 adalah sekadar ramalan, sekiranya kita masih mempercayainya akan menyebabkan manusia tidak dapat berbuat apa-apa kecuali kelekaan semata-mata. Insaflah ketika waktu taubat masih terbuka..

ANGKARA SEEKOR TIKUS

Pada hari isnin lalu, sekor tikus ni dah tersepit dicelah aircond pejabat. Rasa-rasanya tikus ni dah tersilap masuk melalui lubang aircond pejabat. Gara-garanya, makcik tukang sapu takut nak kemas pejabat saya. Nak taknak terpaksalah panggil seorang penangkap tikus yang tak bertauliah untuk menanggalkan kepalanya yang tersepit dicelah aircond.
Kebetulan ada anggota airforce yang nak temuduga kahwin telah dipaksa dengan relanya untuk menjalankan projek melepaskan kepala tikus yang tersepit. Kejadian ini mungkin boleh memberikan peringatan kepada tikus-tikus lain agar tidak menceroboh pejabat pegawai agama semasa ketiadaan beliau dipejabat. Akhirnya tikus tersebut telah dilepaskan dengan harapan tidak lagi melakukan pencerobohan......

Sunday, November 22, 2009

PERJALANAN KE KUCHING SARAWAK















Pada 18 Nov yang lalu saya dengan rombongan MTU telah menghadiri mesyuarat koordinasi pertama program semarak rohani Peringkat TUDM dan Tentera darat bersama-sama 1 Div yang berlokasi di Pangkalan udara Kuching. Perjalanan yang pada mulanya bermula pada 1400 telah ditunda pada 1530 kira-kira satu 1/2 jam setelah terdapat gangguan daripada keadaan cuaca yang tidak mengizinkan. sepanjang perjalanan agak kurang memuaskan kerana keadaan yang berawan namun perjalanan lancar sehingga sampai ke Airport Kuching.

Perjalanan balik pula pada 20 Nov 2009 jam 1250. Pejalanan pulang ke KLIA pula tidak mengalami sebarang penundaan waktu. Kami selamat sampai ke KLIA pada jam 1430H. Perjalan diteruskan dengan menaiki KLIA ekpress iaitu perjalanan dengan keretapi tanpa henti ke KL Sentral. Ini merupakan pengalaman pertama menaiki KLIA ekpress dengan bayaran RM 35 sehala sesuai dengan perkhidmatannya yang senyap dan pantas yang hanya mengambil masa selama 25 minit kelokasi. berikut adalah titipan gambar perjalanan kami pada hari tersebut.

HARI KECEMERLANGAN SAR KAFA AT-TAQWA



Tanggal 17 Nov 2009. sekolah SAR KAFA at-Taqwa Pangkalan Udara Kuantan telah menganjurkan majlis kecemerlangan pelajar sekolah dengan mengiktiraf pelajar-pelajar yang cemerlang dalam pelbagai bidang. tahun ini seramai 5 orang pelajar tahun lima telah mendapat keputusan 8A. sekaligus menggambarkan kejayaan yang telah dicatat oleh semua pihak termasuk guru-guru serta murid-murid sendiri.

Tuesday, November 3, 2009

IBADAH QURRBAN

Allah berfirman:
Dan telah kami jadikan kamu unta-unta (binatang ternak itu) sebahagian daripada syiar Allah. Kamu mendapat banyak kebaikan daripadanya, maka sebutlah olehmu nama Allah Ketika menyembelihnya dalam keadaan berdiri dan tidak terikat dan apabila telah tumbang iaitu mati maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang rela padanya yang tidak meminta-minta dan orang yang meminta. Demikianlah kami telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu. Mudah-mudahan kamu bersyukur.( al- Hajj:36)
Allah berfirman lagi:
Maka dirikanlah solat kerana tuhanmu dan berqurbanlah
(al- Kauthar : 2)
Hadith:
Barang siapa yang memiliki kemampuan (untuk membeli haiwan qurban) lalu tidak melakukannya (tidak berqurban) maka janganlah duduk ditempat solatku. (riwayat Ahmad)